Losari (losari.brebeskab.go.id) – Negla harus bangkit dari persoalan kemiskinan, salah satunya adalah membangun komitmen bersama agar pendidikan di Desa Negla ini berhasil terutama memastikan semua anak usia PAUD bersekolah, memastikan anak tidak sekolah kembali bersekolah, dan remaja yang sudah lulus sekolah kemudian mendapatkan life skill atau ketrampilan agar remaja ini berdaya dan memiliki daya saing yang kuat.
Begitu disampaikan oleh Kades Negla Bambang Irwanto, SE pada saat memberikan sambutan pada kegiatan Pendampingan Penyusunan RAD Pendidikan Untuk Semua di Desa Negla, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Senim (31/08/2020).
Bambang menambahkan, bahwa sesuai data SIPBM Desa Negla masih banyak anak tidak sekolah di jenjang Pendidikan Usia Dini dan tersebar di setiap dukuh, sisi yang lain ada 310 ATS yang ada di data SIPBM belum dikembalikan ke sekolah.
” Pihaknya akan menugaskan Forum Masyarakat Peduli Pendidikan Desa Negla untuk melakukan rekonfirmasi data SIPBM, memastikan anak tersebut apakah mau kembali bersekolah, dan memilih dimana sekolah yang diinginkan, sementara ini untuk formal sudah ada yang dikembalikan, namun karena Dapodik PKBM masih ada kesempatan untuk di masukan sehingga dalam waktu dekat akan membuka Pokjar atau kelompok belajar,” tambahnya.
Bambang juga mengapresiasi kepada pihak LPPM Institut Teknologi dan Bisnis Semarang dan UNICEF karena telah membukakan ilmu dan cara bagaimana melakukan intervensi terbaiknya untuk memastikan semua anak bisa bersekolah, secara bertahap pihaknya akan fokus hingga 3 tahun ke depan untuk melakukan upaya gerakan secara masif dengan melibatkan semua tokoh pemuda, tokoh perempuan, tokoh agama dan unsur lainnya agar saling memperkuat upaya Negla Melesat.
” Dalam waktu dekat Desa Negla akan melakukan launching Negla Melesat sebagai sebuah gerakan yang masif dalam percepatan pembangunan di desa, ini dilakukan karena Desa Negla ini masuk dalam desa zona merah kemiskinan,” imbuh bambang.
Sementara itu, Ketua FMPP Desa Negla Wintarsih siap untuk melaksanakan tugas sesuai dengan SK dari Pemerintah Desa, minimal tahun ini akan terwujud Kelompok Belajar PKBM di Desa Negla, Kepastian ada ATS ke GKB baik itu formal maupun non formal.
Hadir dalam pendampingan adalah LPPM ITB semarang diwakili oleh Bahrul Ulum, dan Adi Assegaf, FMPP Kabupaten Herwanto, dan Fasilitator RAD PU Dedi Junaedi dari Desa Parereja Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes dimana desa tersebut adalah Desa Intervensi, Tim PU Desa Negla, Perwakilan BPD Negla, dan Pendamping Lokal Desa.
Kontributor : BU